Oke tulisan saya kali ini sebenarnya buat ngingetin kembali masa-masa panjang perjuangan saya dulu hingga akhirnya saya bisa berada di sini, di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, jurusan Akuntansi :)
Mari kita menilik kedaan saya yang sekarang, saat ini, ketika menulis tulisan ini. Minggu kedua UTS, malas belajar AKM 2. Agak eneg dan muak sama mata kuliah utama satu ini dan bertanya-tanya kenapa saya memilih jurusan ini. Ok, no one tell me that this way colud be this hard. Hhhhhh....
Bukannya belajar, saya malah buka twitter, padahal buku udah dipangku. Dan saat itulah saya iseng ngebuka blog seorang teman dan tada.....saya membaca salah satu tulisan yang isinya yah kurang lebih sama dengan apa yang saya rasakan, jenuh sama yang namanya kuliah akuntansi, iyuuuwh.
Lalu saya teringat masa-masa perjuangan saya 3 tahun yang lalu... Well apa yang telah saya lalui ternyata adalah sebuah ujian yang panjang. Bermula ketika tiga tahun yang lalu saya sangat menginginkan kuliah di UI, komunikasi UI tepatnya. Sama sekali engga pernah terpikirkan untuk ngambil Akuntansi. Dan saat itu pun saya belajar mati-matian untuk mewujudkan impian saya. Karena waktu itu tahun 2009 ada SIMAK UI, saya pun mengikuti ujian tersebut. Pilihan kedua saya ambil Sastra Korea karena pada saat itu saya sangat menggilai K-pop. Waktu itu sih Bapak menentang keras pilihan kedua saya tapi saya bersikukuh karena apa yang ada di pikiran saya masih banyak ujian-ujian mandiri lainnya. Tapi apa coba? Waktu ujian mandiri UNDIP saya sakit cikungunya, dan waktu UM UGM saya tipes. Dan yah ternyata saya justru keterima di Sastra Korea UI.
Well apa yang Bapak takutkan terjadi. Dan kalau tahu gimana saat itu saya berusaha memperjuangkan pilihan saya di hadapan Bapak untuk mendapat persetujuannya, kalau inget itu sekarang masih suka nyesek sih. Karena emang waktu itu saya engga punya pilihan lain, akhirnya Bapak pun setuju dengan setengah hati. Lalu dimulailah masa-masa singkat saya di UI yang tidak perlu saya ceritakan banyak :')
Dan suatu ketika sampailah saya pada titik di mana saya sendiri juga meragukan jalan yang saya pilih dan meragukan apakah saya bisa mewujudkan cita-cita saya di sana. Lalu saya menyadari bahwa semuanya engga akan berjalan lancar tanpa restu sepenuhnya dari orang tua. Kemudian saya teringat kakak saya yang akan berangkat exchange ke Jepang, dan saya menginginkan hal yang sama. Timbul pertanyaan-pertanyaan yang bikin galau dalam hati saya sendiri. Lalu saya tersadar, bagaimana saya bisa terus berjalan kalau saya sendiri ragu. Dan akhirnya muncullah keputusan untuk mencoba yang baru. Bukan proses yang mudah hingga akhirnya saya benar-benar melepas kuliah di UI dan memutuskan utk belajar UM UGM lagi, banyak air mata (cieh) dan kegalauan yang tiada tandingannya sampai sekarang. Dan saya memulai lagi perjuangan saya.
Kalau inget masa-masa perjuangan kedua ini, masih suka nangis sendiri saya. Inget perjuangan ibu yang setia nemenin waktu saya ikut tes lagi, nganterin ke tempat ujian, naik kereta yg penuh banget, terus naik bis kopaja, dsb. Ibu walaupun capek tetep setia nemenin keinginan anaknya yang labil ini. Atau ketika saya menangis mengakui kesalahan saya ke Bapak lewat telpon, kakak yang setiap hari telpon dan ngasih semangat, serta teman-teman kos yang terus mengiringi dan menyemangati perjuangan saya untuk mengikuti UM UGM. Atau air mata saya yang selalu tumpah ketika saya berdoa kepada-Nya.
Dan perjuangan itu pun terbayar. Sampailah saya di sini...
Kenapa dulu saya memilih Akuntansi? Sebenarnya Bapak menyarankan untuk ngambil hukum, namun saya tegas menolaknya. Oleh karena itu saya pun memutuskan memilih akuntansi karena saya juga mengincar program exchange yang sama dengan yang kakak saya ambil.
Oke, saya ada di sini saat ini bukan berarti saya selesai berjuang, justru ini awal dari perjuangan baru saya untuk mencapai cita-cita saya. Studying abroad has always been my biggest dream. :)
Sejauh ini saya melangkah, kuliah dengan mata kuliah yang engga bisa dibilang gampang, ikut organisasi dan aktif kepanitiaan ini itu sampai-sampai kadang rasanya kayak dikejar setan, mempertahankan IPK saya, semuanya hanya untuk satu tujuan, cita-cita saya yang saya temukan di tengah keraguan saya dulu.
Dan jalan yang saya tempuh tidaklah mudah. Maka dari itu saya harus semangat. SEMANGAT NISA!!!!!
Foto alay waktu keterima di FIB UI, cuma foto itu yang tersisa
And you know what?? Sometimes i miss the atmosphere of yellow jacket, the shady forest, the lake, the crowded yellow bus, and the way back boarding house. I miss every single day I through with my firends there. Glad to know them. But i love being here :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar