Senin, 25 Juni 2012

21!!! Ketika telurmu pecah, PYAR!!! (Catatan orang egois yang waktu itu lagi ultah)


“Hahaha telornya pecah ya nis, kamu senang atau sedih?”
-Seorang Sahabat-

Yah itulah percakapan via HP sekaligus ucapan ulang tahun penutup dari sahabat saya. Telurnya pecah, udah engga 20 lagi, tapi 21. Dan pertanyaan sahabat membuat saya jadi flash back ke masa setahun lalu ketika saat itu saya mengakhiri usia kepala satu…

20’s Birthday

Kalau tahun lalu saya dapat surprise kecil dari teman-teman dan diakhiri makan di pantai, lumayan ramai dan menyenangkan. Plus sahabat saya yang ada di Bandung tengah malem berusaha nelpon (walaupun engga keangkat karena saat itu saya tidur dengan indahnya).
Waktu itu menyambut usia kepala dua excited banget rasanya. Itu artinya saya officialy sudah dewasa. HOREE!!!! Dan memang di usia kepala dua itu saya mendapatkan dan melalui banyak hal yang membuat saya semakin dewasa dan bijak dalam mengambil keputusan :)

Tapi saya juga kehilangan beberapa hal ketika saya membuat keputusan. Beberapa dari hal-hal yang hilang itu sebenarnya terkadang sangat saya rindukan. Dan di usia itu Allah juga memberikan cobaan yang lumayan menguras air mata,pikiran dan keikhlasan (meskipun saya tidak juga kunjung mengurus :p ). Namun di balik itu semua Allah juga mengganti kehilangan-kehilangan itu dengan hadiah-hadiah yang jauh jauuuuh lebih berarti buat saya. Karena memang begitulah, kesedihan selalu berjalan beriringan dengan kebahagiaan :)

And now in my 21’s birthday…

Tengah malam menjelang tanggal 23, sms pertama datang dan membuat saya lumayan terkejut mengetahui dari siapa sms itu berasal. Dilanjutkan oleh sms-sms ucapan dari teman2 lainnya.

Tapi ketika pagi menjelang, yang saya rasakan sangatlah sepi. Yep rasanya sangat sepi. Ibu dan kakak saya pergi ke Jakarta liburan, bersenang-senang, saya pengiiiin banget ikut, tapi apa daya masa-masa UAS sedang menghadang. Bapak di Pekalongan menjaga rumah dan ayam-ayam serta menikmati hari-hari indah bersepeda bersama bapak-bapak komplek. Sahabat-sahabat dekat saya sewaktu SMA sibuk mempersiapkan KKN atau magang (Dan mereka bahkan LUPA!!). Teman-teman kuliah saya sibuk mempersiapkan UAS. Saya sendiri? Juga harus menghadapi UAS di siang hari. What a nice birthday ever!!! :)

Padahal malam sebelumnya saya sudah sangat-sangat berharap saya bisa menghabiskan hari ultah saya dengan setidaknya satu dari orang-orang yang saya sayangi (saat itu saya juga berharap keluarga dan sahabat saya ada di sini). Tapi akhirnya sehabis UAS saya memutuskan untuk kembali ke kos dan belajar -__-“

Tapi di perjalanan menuju kos saya memutuskan tidak ingin belajar!! Setidaknya saya ingin relax di hari ultah saya dan bersenang-senang, namun karena panas, akhirnya saya memutuskan tetap kembali ke kos dan menelpon seseorang. Dan dari 3 orang yang saya telpon, tidak ada satupun yang menjawabnya… what the…

Dan saat itu saya menyadari satu hal, ketika kamu makin bertambah dewasa, kamu harus memahami bahwa tiap orang memiliki kehidupan masing-masing yang harus dijalani. They come and go so fast but you should keep moving on and live your life. Dan kadang kamu memang harus melewati harimu sendiri.

Singkat cerita saya tidak ingin sendiri di hari ultah saya, lalu memutuskan untuk pergi ke tempat orang-orang selo berada dan menghabiskan waktu bersama mereka. Meskipun tidak selamanya menyenangkan, tapi saya selalu suka menghabiskan waktu bersama mereka. Mereka selalu secara tidak langsung membuat saya belajar bahwa hidup itu terkadang harus santai kayak di pantai, selo kayak di pulau. Dan akhirnya kita pergi ke FKY (Festival Kebudayaan Yogyakarta), di sana kami melihat pertunjukkan SAMANTRAYA FIB UGM. Dan hanya ada satu kata buat mereka, KEREN!!!

Dan setidaknya saya mengakhiri hari ulang tahun dengan bahagia meskipun hingga malam itu berakhir, ucapan yang saya tunggu dari dua orang yang saya harapkan tidak kunjung datang. Meski ada sedikit rasa sedih, semacam akhirnya menemukan sedikit jawaban tapi saya memutuskan untuk tetap bahagia dan keep moving on :)

21 berarti 3 tahun lagi menjelang 25 yang artinya waktu yang akan sangat singkat, arti lainnya lagi semakin dekat untuk lulus, kerja, dan menikah YES!!! Tapi mengingat calon yang belum ada jadinya YAAAH!!! Dan banyak pelajaran-pelajaran berharga yang sudah saya lalui akhir-akhir ini. Beberapa hal mulai saya pikirkan dan saya benar-benar mulai memahami apa itu prioritas hidup :)



Dan tanggal 24 pagi sahabat yang saya tunggu akhirnya menelpon dan ya… jawaban untuk pertanyaannya adalah I’m definitely happy, though happiness doesn’t always come to me, but yes I prefer to keep moving on and smile rather than feel sad and pity. Let time heals every hurt things happened in our live.

Last but not least makasih untuk semua teman-teman yang memberi ucapan dan doa. Paling banyak sih doain supaya jodoh saya lancar (yang ini saya juga ngaminin nya paling kenceng). Tapi harapan terbesar saya saat ini sih semoga semester 4 dapat saya akhiri dengan lancar dan membahagiakan. Dan ucapan terakhir datang lewat sms yang mengucapkan selamat menempuh hidup baru ya nis! (makasih banget loh ucapan yang satu ini, paling super!) :)


Sabtu, 09 Juni 2012

Detik

Untuk setiap detik yang kita lewati bersama, aku akan membuatmu selalu merindukannya, meskipun harus kucuri waktu...

Beberapa kaliamt di sore hari


Pernah engga sih kita merasa terjebak dalam suatu rutinitas dan serasa terkungkung dalam satu lingkup kegiatan? Atau pernah engga sih kita merasakan beban yang berat ketika orang-orang menilai kita sebagai pribadi yang baik dan mereka berekspektasi terlalu tinggi terhadap kita. Atau mungkin kamu merasa stuck dengan kegiatan akademis yang kamu jalani, mendadak semua buram dan kamu kehilangan arah. Lalu kamu menyadari, “What the hell am I doing here?” saat itu juga, detik itu juga, kamu ingin menghentikan semua yang sedang susah payah kamu lakukan dan apa yang kamu bangun selama ini. Rasanya ingin wuuuush terbang entah ke mana, pergi, menghilang aja, biarin deh semuanya kamu tinggalkan di sini.

“if I do something good, then people will expect me good, and I hate it bcoz I’m not that good”
-Damon, Vampire diaries-

Oke pasti kita seringkali merasakannya dan mungkin itu yang disebut jenuh, capek, kesel, dongkol. Bawaannya kamu ingin ngeluh terus, ingin marah, kecewa, tapi semuanya bersumber dari diri kamu sendiri yang karena kasihan selalu mengiyakan semuanya. Yang sebesar apapun niat mu untuk ngomong “engga” selalu sirna karena kamu berpikir kalau bukan aku siapa lagi yang peduli?

Dan ketika semuanya scrap berkumpul jadi satu, kamu Cuma pengin nangis, tapi kamu engga bisa nangis di hadapan orang walaupun di dalem udah nyesek banget, tetep aja di luar senyum meskipun maksa. Dan ujung-ujungnya paling nangis di kamar kos sendiri, walaupun kamu pengin banget ada yang ngerti, ada yang ngeliat kamu nangis, ada yang paham.

Kamu terus-terusan aja nanya dalam hati kenapa sih semuanya jadi kayak gini? Mendadak semua berasa salah dan engga sesuai bahkan di luar apa yang kamu harapkan. Kenapa engga ada orang yang ngerti apa yang kamu rasakan satupun?

Dan ternyata kamu salah, salah banget. Karena orang yang ngertiin kamu tuh pasti ada, kadang ada di dekat kita, tapi mungkin karena berbagai sebab atau berbagai situasi dan keadaan, kamu jadi mengabaikannya, padahal justru orang itu yang punya jawaban atas gundahmu, dia sahabatmu yang mungkin terlupa karena berbagai alasan.

Dan sore itu ketika semuanya terungkap, jawabannya sederhana banget. Intinya sih gini…

“Kalau kamu ngerasa salah dengan apa yang kamu pilih sekarang apa lantas kamu mau berhenti? Kamu yakin kalau kamu berhenti lantas kamu senang, bahagia, sukses? Mungkin ini berat, apa yang kita jalanin sekarang engga gampang, tapi suatu saat ini semua pasti ada artinya dan bermanfaat. Kalau kamu berhenti di tengah jalan pasti ada saatnya kamu merindukan rutinitas yang kamu jalanin dan pasti kamu nyesel karena kamu berhenti di tengah jalan. Ekspektasi orang yang berlebihan emang engga enak, kita sama pernah ngerasain hal itu, tapi rasa peduli itu engga pernah salah.”

Kata-kata itu, di sore yang singkat, di pertemuan singkat kita karena berbagai halangan, benar-benar nyeek masuk hati dan bener banget…

Dan saya jadi teringat perkataan seorang dosen saya yang galak tapi sebenarnya baik hati

“Kita sebagai akuntan memang harus bersahabat dengan kerumitan. I know it hard and give us much pain. Tapi percayalah kalau semuanya akan berbuah manis, jadi kerja keras kalian selama ini belajar sampe nangis-nangis, pusing-pusing, stress, suatu saat terbayar, pasti. Kerumitan itu pasti nanti berubah jadi madu, manis.”

Dan setelah sore ini, saya berjanji bahwa saya akan selalu menjalani semuanya dengan ikhlas dan optimis, karena seberat apapun yang kamu hadapi, pasti engga ada yang sia-sia. Kalau kata pepatah sih

“No pain, no gain.”

Dan saya percaya bahwa saya engga pernah sendiri. Bahwa ada orang-orang yang selalu mendukung saya. Itu semua sudah cukup.

Rasa jenuh itu pasti suatu saat akan kembali lagi, datang, dan engga terhindarkan. Tapi kamu hanya perlu “berbicara” dengan orang di luar lingkungan yang saat itu membuat kamu jenuh.  Cukup itu kok, engga perlu berhenti dan pergi.

Thanx for always listen…
J

Minggu, 03 Juni 2012

untitled

Ketika kurasakan sudah ada
ruang di hatiku yang kau sentuh...oh
dan ketika kusadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada..uwo..o..o
mungkin memang ku yang harus mengerti
bilaku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku
oh...

adakah ku singgah di hatimu
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu ?
bilakah ku mengganggu harimu
mungkinkah tak inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu ?

bila memang ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumuliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku X2

bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku oh singgah di hatimu
dan bilakah kau tau
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku
adakah ku di hatimu ?



-maliq-




lagu merepresantikan perasaan2 yg tidak mampu terungkap...

Kamis, 31 Mei 2012

Malam!

malam itu ketika aku memutuskan untuk melepasmu dari pikirku
atau sekedar berpikir untuk...
menyerah


TAK MAU!!!

Rabu, 30 Mei 2012

Gravitasi

Bumi memiliki gaya gravitasi yang begitu kuatnya hingga mampu menjatuhkan durian yang tergantung tinggi di pohonnya.
Tapi kamu memiliki gravitasi yang lebih kuat dari bumi karena kamu selalu membuatku terjatuh terjatuh dan terjatuh lebih sering dibandingkan gravitasi bumi yang membuatku tetap berdiri tegap di atas jalan beraspal atau berbatu kerikil.

Rabu, 18 April 2012

Dua Keping Memori

Kata orang, ketika kita sedang berada dalam titik bawah kehidupan, maka memori akan moment-moment tertentu akan lebih sering terngiang.

Ada dua keping memori yang tidak akan pernah saya lupakan ketika sakit.

"Kalau bisa Ibu saja yang sakit, jangan kamu."

"Ini ya Dek buburnya dimakan."

Dua keping memori dari dua kejadian yang berbeda, dua orang yang berbeda, satu moment yang sama, dan satu arti yang sama. Cinta dan kasih sayang yang tulus tanpa pamrih.


Senin, 16 April 2012

Corner of Library

Sitting on the corner of library
Wondering many things happened in my life
Seeing people sit and study
Then I just realize,,,,,,,
What the hell am I doing here????
#sigh

Minggu, 15 April 2012

Fight for The Better Future

Judul yang saya gunakan di atas sebenarnya merupakan sebuah tagline forum yang dulu pernah saya ikuti sewaktu masa-masa hectic pencarian pendidikan ke jenjang universitas, heuheuheu (Bersyukurlah saya masa-masa itu sudah terlewati).

Oke tulisan saya kali ini sebenarnya buat ngingetin kembali masa-masa panjang perjuangan saya dulu hingga akhirnya saya bisa berada di sini, di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, jurusan Akuntansi :)

Mari kita menilik kedaan saya yang sekarang, saat ini, ketika menulis tulisan ini. Minggu kedua UTS, malas belajar AKM 2. Agak eneg dan muak sama mata kuliah utama satu ini dan bertanya-tanya kenapa saya memilih jurusan ini. Ok, no one tell me that this way colud be this hard. Hhhhhh....

Bukannya belajar, saya malah buka twitter, padahal buku udah dipangku. Dan saat itulah saya iseng ngebuka blog seorang teman dan tada.....saya membaca salah satu tulisan yang isinya yah kurang lebih sama dengan apa yang saya rasakan, jenuh sama yang namanya kuliah akuntansi, iyuuuwh.

Lalu saya teringat masa-masa perjuangan saya 3 tahun yang lalu... Well apa yang telah saya lalui ternyata adalah sebuah ujian yang panjang. Bermula ketika tiga tahun yang lalu saya sangat menginginkan kuliah di UI, komunikasi UI tepatnya. Sama sekali engga pernah terpikirkan untuk ngambil Akuntansi. Dan saat itu pun saya belajar mati-matian untuk mewujudkan impian saya. Karena waktu itu tahun 2009 ada SIMAK UI, saya pun mengikuti ujian tersebut. Pilihan kedua saya ambil Sastra Korea karena pada saat itu saya sangat menggilai K-pop. Waktu itu sih Bapak menentang keras pilihan kedua saya tapi saya bersikukuh karena apa yang ada di pikiran saya masih banyak ujian-ujian mandiri lainnya. Tapi apa coba? Waktu ujian mandiri UNDIP saya sakit cikungunya, dan waktu UM UGM saya tipes. Dan yah ternyata saya justru keterima di Sastra Korea UI.

Well apa yang Bapak takutkan terjadi. Dan kalau tahu gimana saat itu saya berusaha memperjuangkan pilihan saya di hadapan Bapak untuk mendapat persetujuannya, kalau inget itu sekarang masih suka nyesek sih. Karena emang waktu itu saya engga punya pilihan lain, akhirnya Bapak pun setuju dengan setengah hati. Lalu dimulailah masa-masa singkat saya di UI yang tidak perlu saya ceritakan banyak :')

Dan suatu ketika sampailah saya pada titik di mana saya sendiri juga meragukan jalan yang saya pilih dan meragukan apakah saya bisa mewujudkan cita-cita saya di sana. Lalu saya menyadari bahwa semuanya engga akan berjalan lancar tanpa restu sepenuhnya dari orang tua. Kemudian saya teringat kakak saya yang akan berangkat exchange ke Jepang, dan saya menginginkan hal yang sama. Timbul pertanyaan-pertanyaan yang bikin galau dalam hati saya sendiri. Lalu saya tersadar, bagaimana saya bisa terus berjalan kalau saya sendiri ragu. Dan akhirnya muncullah keputusan untuk mencoba yang baru. Bukan proses yang mudah hingga akhirnya saya benar-benar melepas kuliah di UI dan memutuskan utk belajar UM UGM lagi, banyak air mata (cieh) dan kegalauan yang tiada tandingannya sampai sekarang. Dan saya memulai lagi perjuangan saya.

Kalau inget masa-masa perjuangan kedua ini, masih suka nangis sendiri saya. Inget perjuangan ibu yang setia       nemenin waktu saya ikut tes lagi, nganterin ke tempat ujian, naik kereta yg penuh banget, terus naik bis kopaja, dsb. Ibu walaupun capek tetep setia nemenin keinginan anaknya yang labil ini. Atau ketika saya menangis mengakui kesalahan saya ke Bapak lewat telpon, kakak yang setiap hari telpon dan ngasih semangat, serta teman-teman kos yang terus mengiringi dan menyemangati perjuangan saya untuk mengikuti UM UGM. Atau air mata saya yang selalu tumpah ketika saya berdoa kepada-Nya.

Dan perjuangan itu pun terbayar. Sampailah saya di sini...

Kenapa dulu saya memilih Akuntansi? Sebenarnya Bapak menyarankan untuk ngambil hukum, namun saya tegas menolaknya. Oleh karena itu saya pun memutuskan memilih akuntansi karena saya juga mengincar program exchange yang sama dengan yang kakak saya ambil.

Oke, saya ada di sini saat ini bukan berarti saya selesai berjuang, justru ini awal dari perjuangan baru saya untuk mencapai cita-cita saya. Studying abroad has always been my biggest dream. :)

Sejauh ini saya melangkah, kuliah dengan mata kuliah yang engga bisa dibilang gampang, ikut organisasi dan aktif kepanitiaan ini itu sampai-sampai kadang rasanya kayak dikejar setan, mempertahankan IPK saya, semuanya hanya untuk satu tujuan, cita-cita saya yang saya temukan di tengah keraguan saya dulu.

Dan jalan yang saya tempuh tidaklah mudah. Maka dari itu saya harus semangat. SEMANGAT NISA!!!!!

Foto alay waktu keterima di FIB UI, cuma foto itu yang tersisa

And you know what?? Sometimes i miss the atmosphere of yellow jacket, the shady forest, the lake, the crowded yellow bus, and the way back boarding house. I miss every single day I through with my firends there. Glad to know them. But i love being here :)